OPINI:
Oleh Andi Syarifuddin
Alumni IAIN Alauddin Makassar fakultas syari’ah 2002 tinggal di kota Tarakan
__________________________________________________
Assalamualaikum warahmatullahi wa barakatuh.
Kalau kita membaca dan menafsirkan Alquran surat Al alaq ayat 1-5 di situ ada kata bil qalam yang artinya dengan pena. tepatnya di ayat ke empat: Al lazii ‘allama bil qalam
4. Yang mengajar (manusia) dengan pena.
Sebagai mana kita ketahui bahwa Nabi Muhammad Rasulullah Saw menerima Wahyu di gua Hira tidak dalam keadaan tahu membaca dan menulis, Allah SWT memerintahkan Iqra ( membaca), Rab (mengenal pencipta), al insan ( manusia) dan alam.
Allah SWT mengajarkan nabi Muhammad SAW tentang dimensi Tuhan penciptaan manusia den alam semesta suatu hubungan satu kesatuan yang tak terpisahkan bukan diajarkan dengan pena karena nabi Muhammad Saw bukan penulis buku atau pengarang tetapi hanya seorang Rasul yg tidak tahu membaca dan menulis.
Saya melihat penulisan bil qalam tidaklah tepat melainkan bil aalam karena nabi diperintahkan membaca (ilmu) alam bukan diajarkan menulis ini jelas ada penyimpangan penulisan antara huruf ain dan qaf karena pada saat pengumpulan mushaf Al-Qur’an tidakla ada tanda titik baris tanda baca, melainkan hanyala berupa lengkungan huruf polos belum ada titik baris nya, jadi kalau tidak ada tanda barisnya maka antara huruf ain dan qaf memiliki kemiripan persamaan jika tidak ada titiknya dibaca ain kalau ada titiknya dibaca qaf.
Kalau kita telusuri surat al qalam di ayat terakhir ada disebut Al aalamin (alam). 52 Wa maa huwa illaa zikrul lil’aalamiin
Artinya
52. Padahal (Al-Qur’an) itu tidak lain adalah peringatan bagi seluruh alam.
dan surat Al Fatihah juga terdapat Al Aalamin berarti alam semesta. Sehingga surah Al Qalam yang berarti pena saya melihatnya itu tidak tepat yang benar Al aalam yang berarti ilmu alam .
Dasar ini jugalah sehingga umat Islam tidak terlalu mempelajari ilmu-ilmu alam karena adanya penyimpangan anjuran perintah mempelajari ilmu alam tapi diselewengkan menjadi ilmu qalam (pena). Yang seharusnya
Al lazii ‘allama bil aalam
4. Yang mengajarkan (manusia) dengan ilmu alam.
Saya melihat penyimpangan ayat tersebut karena saya membaca tulisan Ibnu Rusyd yang mengatakan ada penyimpangan ayat ayat Alquran yang tidak sesuai makna sebenarnya ayat-ayat Al-Qur’an mengalami reduksi (pengaburan) sehingga perlu diteliti ulang agar sesuai makna sebenarnya. Namun IBN Rusyd tidak menyebutkan ayat-ayat Al-Qur’an yg mana dimaksud
Saya singkronisasi kan (munasabah ayat Alquran) antara surat Al aalaq 1-5 dengan surat Al Fatihah dan surat al qalam menjadi Al aalam, yang mana surat Al Fatihah (surat pembukaan) dengan surat Al alaq ayat 1-5 sebagai surat yang pertama diturunkan Allah SWT kepada nabi Muhammad Rasulullah Saw di gua Hira sama sama menjelaskan tentang Tuhan, Manusia dan alam semesta. Begitupun para Nabi nabi sebelumnya diajarkan Tuhan, Manusia dan ilmu alam. Jadi jika direkonstruksi ayat-ayat Al-Qur’an antara al Qalam dan Al Aalam maka yang dapat memberikan dorongan kekuatan ilmu pengetahuan berpikir logis sesuai maknanya adalah Al Aalam (ilmu alam) karena itu juga yang diajarkan pada Nabi nabi Alla terdahulu sebelum nabi Muhammad Rasulullah Saw. Sementara Al Qalam yang berarti pena tidak memberikan dorongan untuk mempelajari ilmu pengetahuan lebih mendalam (ilmu filsafat dan sains). Dan juga Al-Qur’an yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW adalah ilmu alam semesta beserta segala isinya bukan dari ilmu pena yang ditulis oleh manusia.
Semoga kita semua mendapatkan petunjuk oleh Allah SWT.